A. Protokol
Protokol adalah sebuah
aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan
komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi, dan fungsi lain yang harus
dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar
komunikasi dapat berlangsung dengan benar.
Secara umum fungsi protokol
adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam
bertukar informasi agar dapat berjalan d
engan baik dan akurat. Fungi protokol secara detail adalah sebagai berikut :
engan baik dan akurat. Fungi protokol secara detail adalah sebagai berikut :
- Fragmentasi dan reassembly
Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket
data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Reassembly adalah
proses menggabungkan lagi paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap.
Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
- Encapsulation
Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi berita yang
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain.
- Connection Control
Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman
data dan mengakhiri hubungan.
- Flow Control
Flow Control berfungsi mengatur
perjalanan data dari transmitter ke receiver.
- Error Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses
pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol
terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
- Transmission Service
Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi
data khususnya uang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan
data.
B.
Konsep dan
Cara Kerja Internet Protokol
Protokol
Internet (Inggris Internet
Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA
Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host
di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4
(IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada
tahun 1981, tetapi akan digantikan
oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang
akan datang.
Protokol IP merupakan salah
satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan
membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik
lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless
yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain
itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan
kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan
transport dalam OSI Reference Model atau lapisan
antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission
Control Protocol (TCP).
Layanan
yang ditawarkan oleh Protokol IP
·
IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network),
karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable.
Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute paket,
yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP
terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan (network address) dan
alamat node (node address/host address). Penyampaian paket antar
jaringan (umumnya disebut sebagai proses routing), dimungkinkan karena
adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu, IP juga mengizinkan
pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai IP
internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang dihubungkan dengan
menggunakan router berbasis IP.
·
IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan
"kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan
yang lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa
protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat
mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam
satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari beberapa
paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk mengidikasikan protokol
lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada
protokol lapisan tinggi yang sesuai pada sisi penerima. Mengingat klien dan
server selalu menggunakan protokol yang sama untuk sebuah data yang saling
dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus mengindikasikan sumber dan tujuan
yang terpisah. Contoh dari protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi
dibandingkan IP adalah Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet
Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan
Transmission Control Protocol (TCP).
·
IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya
menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal
(unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan
dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada
negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada
koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable,
berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju
telah dapat diraih. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk
menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik
seperti ini disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan data
bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi merupakan protokol yang berada
pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP.
·
Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama
dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung banyak
komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan
fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP
juga bersifat independen terhadap atribut lapisan
data link seperti halnya mekanisme Media
access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan
skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit dan
independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antarmuka
jaringan.
·
Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi
lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan
terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah
saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen
yang memiliki ukuran maximum
transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses
ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi paket jaringan|fragmentation).
Router atau host yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak
ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali.
Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut
menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah.
·
Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header
IP. Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan
jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui sebuah internetwork
IP.
Datagram
IP
Format datagram Protokol IP
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram.
Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai
berikut:
· Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60
byte, dalam penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan
jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP,
dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
· Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte
hingga 65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan
"dibungkus" dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan
trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.
Header IP
Format Header Protokol IP
Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
Version
|
4 bit
|
Digunakan untuk
mengindikasikan versi dari header IP
yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16
buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15.
Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan 6,
mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan dan
Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (IPv6). Lihat situs
web IANA untuk informasi mengenai
field ini lebih lanjut.
|
Header length
|
4 bit
|
Digunakan untuk
mengindikasikan ukuran header IP.
Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis
nilai yang berbeda-beda. Field
header length ini
mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya
adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan nilai
15 (0x0F).
|
Type of Service (TOS)
|
8 bit
|
|
Total Length
|
16 bit
|
Merupakan panjang total
dari datagram IP, yang
mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai
maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang
memiliki ukuran maksimum, field
ini memiliki nilai yang sama dengan nilai maximum
transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan.
|
Identifier
|
16 bit
|
Digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang dikirimkan antara node
sumber dan node tujuan. Host
pengirim akan mengeset nilai dari field
ini, dan field ini akan
bertambah nilainya untuk datagram IP selanjutnya. Field ini digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram IP.
|
Flag
|
3 bit
|
Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi
atau tidak. Meski berisi tiga bit,
ada dua jenis nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecah datagram IP ke dalam beberapa
fragmen atau tidak.
|
Fragment Offset
|
13 bit
|
Digunakan untuk mengidentifikasikan
ofset di mana fragmen yang
bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
|
Time-to-Live (TTL)
|
8 bit
|
Digunakan untuk
mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP
dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router
mengabaikan datagram
tersebut. Field ini pada
awalnya ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan berapa
lama (dalam detik) sebuah datagram
IP boleh terdapat di dalam jaringan. Adalah router IP yang memantau nilai ini, yang akan berkurang setiap
kali hinggap dalam router.
|
Protocol
|
8 bit
|
Digunakan untuk
mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung
oleh muatan IP. Field ini
merupakan tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari
field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP, dan
17 (0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di bawah). Field ini bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga
muatan IP pun dapat diteruskan ke protokol lapisan yang lebih tinggi saat
diterima oleh node yang
dituju.
|
Header Checksum
|
16 bit
|
Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap header IP,
sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan ke dalamnya, sehingga muatan IP
harus memiliki checksum
mereka sendiri untuk melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP. Host pengirim akan melakukan
pengecekan checksum terhadap datagram IP yang dikirimkan. Setiap
router yang berada di dalam
jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi terhadap field ini sebelum memproses paket.
Jika verifikasi dianggap gagal, router
pun akan mengabaikan datagram IP
tersebut.
Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di setiap router yang dilewati. Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di dalam header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0. |
Source IP Address
|
32 bit
|
Mengandung alamat IP dari sumber host yang
mengirimkan datagram IP
tersebut, atau alamat IP dari Network
Address Translator (NAT).
|
Destination IP Address
|
32 bit
|
Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP
tersebut akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.
|
IP Options and Padding
|
32 bit
|
[place holder]
|
Cara Kerja Internet Protokol
IP
bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan
paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan
mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung
jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan
pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian
kembali ke sumber data.
Karena
IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun
berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan
tujuan datagram.
C. ICMP
ICMP (Internet Control Message Protocol), bertugas
mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian
khusus
Beberapa pesan
kesalahan ICMP, yaitu:
n Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket gagal
dikrim akibat putus jalur.
n Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi
n Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi
n Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia
n Port is Unreachable, port tidak tersedia
n Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal
n Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal
n Time Exceeded
n Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana
kesalahan terdeteksi.
n Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena
pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.
n Redirect,
memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk
menerima datagram tersebut
Beberapa ICMP
Query Message, yaitu:
n Echo request dan Echo reply message,
bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif.
n TimeStamp dan
TimeStamp Reply, menghasilkan informasi waktu yang diperlukan
sistem tujuan untuk memproses suatu paket.
n Address Mask, untuk mengetahui berapa netmask yang harus digunakan oleh host dalam
suatu network
0 komentar:
Posting Komentar